Sini Aku Ajari Menjadi Perokok Santun
Beberapa Hari lalu air mata ini
tidak bisa terbendung karna mendapatkan kabar bahwa ayah sakit. Bagaimana
perasaan seorang anak rantau ketika tau lelaki paling ia sayangi sedang sakit,
dan gadis kecilnya ini sedang berada jauh darinya. Aku ketik satu pesan kepada
ibu untuk menanyakan keadaan ayah, ibu dengan lembut mengabarkan bahwa kondisi
ayah tidak mengkhawatirkan hanya lelah dan batuk tak henti karena terlalu
banyak merokok. Ada sedikit amarah ketika tau kebiasaan merokok ayah masih
berlanjut beriringan dengan itu pula sedih terasa dan mengapa harus kebiasann
itu dilakukan kembali. Wahai benda kecil bernama rokok, racun mu buat candu
ayahku, orang terkasihku dan orang yang paling aku takuti untuk kehilangan
sosoknya di dunia ini. Berapa banyak anak yang perasaanya sepertiku yang
ayahnya menjadi perokok, dan akan selalu dihantui rasa khawatir kehilangan
sosoknya. Bukankah terlalu egois ketika para perokok hanya ingin merasakan
kenikmatan untuk dirinya sendiri padahal orang-orang terkasih di sekelilingnya
meskipun terlihat acuh sekalipun akan tetap menghkawatirkan akibat dari
racun-racun yang akan terkumulasi dalam tubuhnya. Rasanya percuma untuk
mengingatkan seorang perokok dan berdebat dengan mereka perihal kebiasaan buruk
mereka. Akal dan pikirannya sudah terbuai dengan racun-racun penuh kenikmatan
sedang perasaan mereka terhadap orang-orang yang mereka sayangi sudah tertutup
nampaknya. Ah sudahlah, lelah rasanya mengingatkan, hanya ingin mencoba
mengajarkan setidaknya ketika kalian cukup bebal untuk berhenti merokok cukup
ingat orang-orang tersayang di sekeliling kalian yang khawatir dan tidak kalian
pedulikan, lalu cukuplah kalian berkomitmen menjadi perokok santun. Apakah
racun-racun itu terlampau membuat kalian para perokok untuk tidak mengerti bagaimana
cara menjadi perokok santun? Kukira begitu. Maka akan aku sampaikan kepada
kalian bagaimana carannya. Pertama. Merokoklah
dengan perokok bukan orang yang tidak menyukai rokok. Asap-asap itu milik
kalian wahai perokok bukan orang-orang di sekeliling kalian, asap itu juga
mengandung racun, jadi coba racuni diri kalian sendiri jangan meracun orang
lain ya J. Kedua. Jangan
merokok di ruang publik. Kenyamanan di ruang publik adalah hak setiap
orang, maka jangan buat ruang-ruang publik terasa tidak nyaman akibat racun
yang kalian produksi. Ketiga. Jangan
membanggakan diri menjadi perokok, karna perokok santun tidak akan mengajak
orang lain merokok dengan kebanggan diri sebagai perokok. Jangan lah
berbangga diri untuk menjadi seorang perokok, belajarlah untuk saling
menghargai. Keempat. Jangan tersinggung
apabila ditegur untuk tidak merokok. menjadi perokok santun aku yakin bukan
hal mudah tapi setidaknya aku tidak menyuruh kalian wahai para perokok untuk
seketika berhenti setidaknya menjadi
perokok santun lebih baik.
Komentar
Posting Komentar