Pemikiran Abadi dalam Sebuah Tulisan
Banyak
tipe orang di dunia ini, mulai dari yang pendiam sampai orang dengan public
speaking yang hebat. Manakah yang merupakan tipe kalian? Jika kalian adalah
orang yang pendiam maka jangan pernah berusaha menjadi diri orang lain dengan
kemampuan public speaking yang berbeda dari kalian. Pendiam bukan berarti diam
dalam pemikiran. Cara penyampaian pemikiran dari seseorang yang pendiam mungkin
berbeda. Jangan pernah melihat orang pendiam sebagai mereka yang tidak aktif.
Memang benar bahwa mereka yang pendiam tidak aktif dalam penyampaian suatu
pemikiran kepada public, tapi seorang pendiam sebenarnya sangat aktif
pemikirannya.
Sebagai
salah satu orang yang cukup pendiam dalam beberapa hal, tulisan menjadi media
yang sangat efektif dalam penyampaian suatu pendapat maupun pemikiran. Dalam
kapasitas sebagai mahasiswa saat ini, rasanya wajib untuk menyuarakan berbagai
kondisi yang sedang terjadi di sekitar kita. Mahasiswa adalah mereka yang
berani menyuarakan kebenaran, mereka yang berani mengkritik suatu kebijakan.
dalam kapasitas inilah kita sebagai mahasiswa dapat berkontribusi untuk negeri.
Namun kembali lagi kepada seorang tipe pendiam , mungkin mereka tidak akan
menyuarakan pemikirannya melalui suatu aksi demonstrasi maupun berdiplomasi di
depan umum. Seperti yang dikatakan Seno gumira Ajidarma bahwa” Menulis adalah suatu cara untuk bicara,
suatu cara untuk menyapa-suatu cara untuh menyentuh seseorang entah di mana.
Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang
timbang”.
Pemikiran
yang dituangkan dalam suatu pemikiran akan abadi dalam perkembangan zaman. Bagi
kalian para pemikir dan pendiam mari arahkan ke suatu hal positif dalam suatu
tulisan. sangat setuju dengan pernyataan sastrawan Pramoedya Ananta Toer bahwa “ orang boleh pandai setinggi langit, tapi
selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah.
Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Komentar
Posting Komentar