"MERANTAU"



Bukanlah hal yang mudah untuk jauh dari orang terkasih. Ini, kali pertama aku dalam waktu yang lama akan berpisah dari orang-orang terdekat dan terkasihku.  Jember, kota baru yang ku pilih sebagai langkah awalku dalam meraih mimipi. Sejuta harapan dan mimpi ku tanam di kota ini.  Perjuangan akan di mulai di kota ini. Universitas jember memang bukan pilihan utama ku dalam menempatkan segala cita-cita tertinggiku. Tapi, ada rencana lain yang telah disiapkan Allah untukku. Dan aku yakin bahwa itu akan indah, aku yakin bahwa itu akan lebih baik. Meskipun hati masih berkata ingin di universitas yang berbeda tapi recana Allah ini membuatku belajar untuk menerima segala sesuatu yang diberikan dengan rasa syukur karena hanya Allah lah yang tau apa yang terbaik bagiku. Sekarang, bukan saatnya untuk terjebak dalam perasaan menyesal akan sebuah pilihan. Kini waktunya berjuang mati-matian demi terwujudnya sebuah cita-cita. Aku takkan egois untuk hanya sekedar meraih segala impian ku, tapi aku juga akan membanggakan almamaterku, dan tentunya dapat berkontribusi untuk Indonesia.

Segala impian tak kan mudah diraih, segala badai rintangan akan mengguncangmu. Persiapkan diri tuk berjuang karena segala sisi pahit dan sulit dalam berjuang pasti mempunyai sisi manis dan bahagia nya. Jika ada kata “mimpi tanpa batas” maka juga harus diiringi sebuah” usaha tanpa batas” . mimpi bukanlah sekedar angan-angan belaka tapi perwujudan dan buah dari mimpi itulah yang menjadi tolak ukur tercapainya sebuah mimpi.

Merantau menjadi salah satu bagian dari sisi pahit perjuangan meraih mimpi. Banyak pengorbanan yang harus dibayar dengan sebuah senyum. Ya, semua mimpi ku akan terbayar dengan sebuah senyuman hangat dari ayah dan ibu. Kemandirian menjadi sebuah karakter yang otomatis terbentuk dari seorang perantau. Sadar bahwa kesuksesan tidak diperoleh dengan kemanjaan hidup, maka untuk bertahan yang dibutuhkan hanyalah kemandirian.

Menjadi seorang perantau berarti menjadi pecandu rindu. Badai batin inilah yang menguatkan sekaligus melemahkan. Rindu muncul bagai detak jantung yang tak terhitung. Begitulah, menjadi orang sukses takkan mudah. Butuh banyak badai yang akan menjadikanmu pribadi yang tangguh. Kau hanya perlu yakin bahwa badai sehebat apapun akan berlalu. Yang memudahkan segalanya untuk melalu badai hanyalah bantuan dari Allah maka yakinlah pada-Nya.



“Jadilah Pribadi yang Tangguh, Tabah, Berani dan Mandiri di Tanah Perantauan.” 

Komentar

Postingan Populer